Dengan semangat 45 ane akan menulis postingan pertama ini dengan sejarah gorontalo, knpa?
ya memang karna ane orang Gorontalo..hehehehe
Okelah yang lain mungkin ga akan sabar ya...Nih ane kasih tahu Sejarahnya
Sejarah Gorontalo
Saturday, 28 August 2010 16:52 Menurut sejarah,
Jazirah Gorontalo terbentuk kurang lebih 400 tahun lalu dan merupakan salah
satu kota tua di Sulawesi selain Kota Makassar, Pare-pare dan Manado. Gorontalo
pada saat itu menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di Indonesia
Timur yaitu dari Ternate, Gorontalo, Bone.Seiring dengan penyebaran agama
tersebut Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan masyarakat di
wilayah sekitar seperti Bolaang Mongondow (Sulut), Buol Toli-Toli, Luwuk
Banggai, Donggala (Sulteng) bahkan sampai ke Sulawesi Tenggara.
Gorontalo
menjadi pusat pendidikan dan perdagangan karena letaknya yang strategis
menghadap Teluk Tomini (bagian selatan) dan Laut Sulawesi (bagian utara).
Kedudukan Kota Kerajaan Gorontalo mulanya berada di Kelurahan Hulawa Kecamatan Telaga sekarang, tepatnya di pinggiran sungai Bolango. Menurut Penelitian, pada tahun 1024 H, kota Kerajaan ini dipindahkan dari Keluruhan Hulawa ke Dungingi Kelurahan Tuladenggi Kecamatan Kota Barat sekarang. Kemudian dimasa Pemerintahan Sultan Botutihe Kerajaan ini dipindahkan dari Dungingi di pinggiran sungai Bolango, ke satu lokasi yang terletak antara dua kelurahan yaitu Kelurahan Biawao dan Kelurahan Limba B.
Kedudukan Kota Kerajaan Gorontalo mulanya berada di Kelurahan Hulawa Kecamatan Telaga sekarang, tepatnya di pinggiran sungai Bolango. Menurut Penelitian, pada tahun 1024 H, kota Kerajaan ini dipindahkan dari Keluruhan Hulawa ke Dungingi Kelurahan Tuladenggi Kecamatan Kota Barat sekarang. Kemudian dimasa Pemerintahan Sultan Botutihe Kerajaan ini dipindahkan dari Dungingi di pinggiran sungai Bolango, ke satu lokasi yang terletak antara dua kelurahan yaitu Kelurahan Biawao dan Kelurahan Limba B.
Dengan
letaknya yang stategis yang menjadi pusat pendidikan dan perdagangan serta
penyebaran agama islam maka pengaruh Gorontalo sangat besar pada wilayah
sekitar, bahkan menjadi pusat pemerintahan yang disebut dengan Kepala Daerah
Sulawesi Utara Afdeling Gorontalo yang meliputi Gorontalo dan wilayah
sekitarnya seperti Buol ToliToli dan, Donggala dan Bolaang Mongondow.
Sebelum masa
penjajahan keadaaan daerah Gorontalo berbentuk kerajaan-kerajaan yang diatur
menurut huukm adat etatanegaraan Gorontalo. Kerajaan-kerajaan itu tergabung
dalam satu ikatan kekeluargaan yang disebut "Pohala'a".Menurut Haga
(1931) daerah Gorontalo ada lima pohala'a :
* Pohala'a
Gorontalo
* Pohala'a Limboto
* Pohala'a Suwawa
* Pohala'a Boalemo
* Pohala'a Atinggola
* Pohala'a Limboto
* Pohala'a Suwawa
* Pohala'a Boalemo
* Pohala'a Atinggola
Dengan hukum
adat itu maka Gorontalo termasuk 19 wilayah adat di Indonesia Pohalaa Gorontalo
merupakan pohalaa yang paling menonjol diantara kelima pohalaa tersebut. Itulah
sebabnya Gorontalo lebih banyak dikenal.
Asal usul nama Gorontalo terdapat berbagai pendapat dan penjelasan antara lain :
Asal usul nama Gorontalo terdapat berbagai pendapat dan penjelasan antara lain :
*
"Hulontalangio", nama salah satu kerajaan yang dipersingkat menjadi
hulontalo.
* Berasal dari " Hua Lolontalango" yang artinya orang-orang Gowa yang berjalan lalu lalang.
* Berasal dari " Hulontalangi" yang artinya lebih mulia.
* Berasal dari "Hulua Lo Tola" yang artinya tempat berkembangnya ikan Gabus.
* Berasal dari " Pongolatalo" atau "Puhulatalo" yang artinya tempat menunggu.
* Berasal dari Gunung Telu yang artinya tiga buah gunung.
* Berasal dari " Hunto" suatu tempat yang senantiasa digenangi air
* Berasal dari " Hua Lolontalango" yang artinya orang-orang Gowa yang berjalan lalu lalang.
* Berasal dari " Hulontalangi" yang artinya lebih mulia.
* Berasal dari "Hulua Lo Tola" yang artinya tempat berkembangnya ikan Gabus.
* Berasal dari " Pongolatalo" atau "Puhulatalo" yang artinya tempat menunggu.
* Berasal dari Gunung Telu yang artinya tiga buah gunung.
* Berasal dari " Hunto" suatu tempat yang senantiasa digenangi air
Jadi asal
usul nama Gorontalo (arti katanya) tidak diketahui lagi, namun jelas kata
"hulondalo" hingga sekarang masih hidup dalam ucapan orang Gorontalo
dan orang Belanda karena kesulitan dalam mengucapkannya diucapkan dengan
Horontalo dan bila ditulis menjadi Gorontalo.
Pada tahun 1824 daerah Limo Lo Pohalaa telah berada di bawah kekusaan seorang asisten Residen disamping Pemerintahan tradisonal. Pada tahun 1889 sistem pemerintahan kerajaan dialihkan ke pemerintahan langsung yang dikenal dengan istilah " Rechtatreeks Bestur ". Pada tahun 1911 terjadi lagi perubahan dalam struktur pemerintahan Daerah Limo lo pohalaa dibagi atas tiga Onder Afdeling yaitu :
Pada tahun 1824 daerah Limo Lo Pohalaa telah berada di bawah kekusaan seorang asisten Residen disamping Pemerintahan tradisonal. Pada tahun 1889 sistem pemerintahan kerajaan dialihkan ke pemerintahan langsung yang dikenal dengan istilah " Rechtatreeks Bestur ". Pada tahun 1911 terjadi lagi perubahan dalam struktur pemerintahan Daerah Limo lo pohalaa dibagi atas tiga Onder Afdeling yaitu :
* Onder
Afdeling Kwandang
* Onder Afdeling Boalemo
* Onder Afdeling Gorontalo
* Onder Afdeling Boalemo
* Onder Afdeling Gorontalo
Selanjutnya
pada tahun 1920 berubah lagi menjadi lima distrik yaitu :
* Distrik
Kwandang
* Distrik Limboto
* Distrik Bone
* Distrik Gorontalo
* Distrik Boalemo
* Distrik Limboto
* Distrik Bone
* Distrik Gorontalo
* Distrik Boalemo
Pada tahun
1922 Gorontalo ditetapkan menjadi tiga Afdeling yaitu :
* Afdeling
Gorontalo
* Afdeling Boalemo
* Afdeling Buol
* Afdeling Boalemo
* Afdeling Buol
Sebelum
kemerdekaan Republik , rakyat Gorontalo dipelopori oleh Bpk. H. Nani Wartabone
berjuang dan merdeka pada tanggal 23 Januari 1942. Selama kurang lebih dua
tahun yaitu sampai tahun 1944 wilayah Gorontalo berdaulat dengan pemerintahan
sendiri. Perjuangan patriotik ini menjadi tonggak kemerdekaan bangsa Indonesia
dan memberi imbas dan inspirasi bagi wilayah sekitar bahkan secara nasional.
Oleh karena itu Bpk H. Nani Wartabone dikukuhkan oleh Pemerintah RI sebagai
pahlawan perintis kemerdekaan.
Hari
Kemerdekaan Gorontalo " yaitu 23 Januari 1942 dikibarkan bendera merah
putih dan dinyanyikan lagu Indonesia Raya. Padahal saat itu Negara Indonesia
sendiri masih merupakan mimpi kaum nasionalis tetapi rakyat Gorontalo telah
menyatakan kemerdekaan dan menjadi bagian dari Indonesia
Selain itu
pada saat pergolakan PRRI Permesta di Sulawesi Utara masyarakat wilayah
Gorontalo dan sekitarnya berjuang untuk tetap menyatu dengan Negara Republik
Indonesia dengan semboyan "Sekali ke Djogdja tetap ke Djogdja"
sebagaimana pernah didengungkan pertama kali oleh Ayuba Wartabone di Parlemen
Indonesia Timur ketika Gorontalo menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar